Menyelaraskan potensi untuk mencerahkan masyarakat

Penolakan tersebut dituangkan dalam surat pernyataan dan dibubuhi 500 tanda tangan warga Desa Sebagin.
Rombongan 17 warga Sebagin yang dipimpin Ketua BPD Sebagin H Rosmani bertemu dengan Ketua DPRD Basel dan Ketua Komisi C DPRD Basel untuk menyampaikan secara langsung aspirasi mereka.

Sayangnya sebanyak 25 anggota DPRD Basel tidak berada di kantornya. Akhirnya, surat pernyataan penolakan tertulis tersebut diserahkan ke Iswandi, Kabag Risalah dan Undang-undang Sekretaris DPRD Basel.

Mereka juga sempat mendatangi kantor Bupati Basel untuk menyampaikan penolakan. Sayangnya pada kesempatan tersebut mereka juga tidak berhasil bertemu bupati lantaran berada di luar kota.

Ketua BPD Desa Sebagin, H Rosmani ketika ditemui di gedung DPRD Basel membantah keras pernyataan Kades Sebagin Darno yang sebelumnya menyebutkan penolakan terhadap PLTN Desa Sebagin hanya dilakukan segelintir orang saja.

Menurutnya sedikitnya 500 dari 600 warga Desa Sebagin menolak PLTN dan penolakan dituangkan dalam surat pernyataan dan tanda tangan penolakan.

“Kades tidak pernah melaksanakan rapat atau bentuk apapun, kita BPD dan masyarkat sudah tahunya sudah ada pembangunan studi kelayakan yakni pengeboran dan pembangunan lainnya. Kita hanya pernah tahun lalu satu kali sosialisasi PLTN waktu pengobatan gratis itu,” papar Rosmani didampingi tokoh masyarakat, anggota BPD, LPM Desa Sebagin.

Ia berharap Pemkab Basel untuk menghentikan kegiatan PLTN ini sebelum terjadi aksi anarkis dari masyarakat.

Dikatakan Rosmani, surat penolakan tersebut juga mereka dilayangkan ke Gubernur Babel, Ketua DPRD Babel, Bupati Basel, Ketua DPRD Basel, Kadistamben Basel, Ketua Komisi C Basel, Direktur Eksekutif Walhi Babel dan Camat Simpang Rimba.

“Karena Bupati Basel tidak ada, surat penolakan ini kita sampaikan ke Sekda Basel dan Kadistamben Basel, baru ke Ketua DPRD Basel dan Ketua Komisi C Basel. Kita berharap wakil rakyat kita di DPRD Basel ini dapat menindaklanjuti keinginan ratusan warga Sebagin ini,” kata Rosmani.

Disinggung apakah aksi ini ada muatan politis menjelang Pilgub, Rosmani langsung membantah keras. Ia menegaskan aksi tersebut murni dari rakyat Desa Sebagin sendiri.

Makmur salah satu perwakilan warga yang ikut ke Kantor DPRD Basel mengaku kecewa karena tak satupun wakil rakyat berada di kantor. “Jika wakil rakyat ada kegiatan di luar daerah maka satu atau dua anggota dewan sebaiknya tetap ada di kantor. Jadi bila ada penyampaian aspirasi seperti ini langsung diterima anggota dewan.

Kita kecewa, tak satupun anggota dewan ada di kantor, sehingga aspirasi kita hanya bisa dititipkan,” keluh Makmur.

Wakil Ketua DPRD Basel, Djulaili Romli dikonfirmasi menyatakan dengan tegas mendukung penuh keinginan warga Desa Sebagin yang menolak PLTN. Menurutnya, Basel memang membutuhkan listrik tetapi PLTN bukan pilihan untuk memenuhi kebutuhan listrik.

“Sikap Fraksi PAN mendukung penuh warga Sebagin, kita memang butuh listrik tetapi PLTN bukan pilihan kita,” ujar Djulaili.(wan)


Kades Terkejut

KADES Sebagin Sudarno terkejut mendengar adanya aksi penolakan warga Sebagin ke DPRD Basel, Kamis (19/1).

Menurutnya ia sebelumnya memang mengetahui ada upaya pengumpulan warga.
“Itulah yang pak bupati marahnya. Bagaimana mereka itu, sebagian dari mereka sebelumnya sudah pernah diajak ke Serpong. Seharusnya mereka ini dapat berikan pengertian kepada masyarakat,” ungkap Sudarno, Kamis (19/1).

Menurutnya kegiatan Batan di Sebagin sebenarnya baru penelitian dan belum tentu juga di sana akan di dirikan PLTN.

“Sekarang kan baru penelitian. Kok sudah menolak,” ungkap Sudarno seraya menambahkan ia sendiri tidak mengetahui apakan ada motif politik atau tidak di balik aksi tersebut.(wan)


Sumber : http://cetak.bangkapos.com/tbangka/read/44997/Warga+Sebagin+Tolak+PLTN.html